Minggu, 19 April 2009

REKLAMASI DI PULAU TERLUAR INDONESIA

REKLAMASI DI PULAU TERLUAR INDONESIA


Indonesia adalah negara kepulauan dengan beribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai dengan Merauke. Beberapa pulau ada yang berpenghuni dan sebagian ada yang tidak. Potensi dan kenikmatan yang sedemikian besar membutuhkan kemauan dan kecermatan untuk menjaga dan memanfaatkan. Terlebih lagi pulau-pulau yang ada di garis terluar negara, mempunyai arti penting sebagai “penjaga kehormatan” bangsa. Akhir-akhir ini terdengar tentang sengketa perbatasan dengan Malaysia yang menyangkut batas negara yang berhubungan langsung dengan keberadaan pulau di garis terluar. Di saat laut pasang, beberapa pulau tersebut tenggelam sehingga semakin lama keberadaannya termakan oleh abrasi air laut.
Alasan seperti inilah yang dijadikan salah satu alibi negara tetangga untuk mencaplok batas Negara kita, karena yang dijadikan acuan batas negara adalah keberadaan pulau terluar tersebut. Pertanyaannya adalah, sudahkah kita mensyukuri karunia yang diberikan ALLAH SWT. berupa wilayah Negara yang luas dengan pulau dan lautan yang terbentang…???makna mensyukuri disini adalah kemampuan untuk mengolah dan menjaga keberadaannya.
Reklamasi adalah suatu teknik untuk mengubah peruntukan lahan dari satu tata guna lahan menjadi tata guna lahan yang lain. Sebagai contoh adalah reklamasi untuk mengubah lahan rawa menjadi lahan pertanian yang produktif (di Kalimantan), reklamasi untuk mengurug daerah pantai menjadi kawasan wisata dan perumahan (di Jakarta), reklamasi untuk mengubah kawasan bekas tambang menjadi lahan pertanian (di Kalimantan) dll.
Peluang untuk memanfaatkan teknik reklamasi di pulau-pulau terluar merupakan salah satu alternatif untuk menjaga keberadaan pulau sekaligus menegakkan kedaulatan bangsa melalui batas negara yang terus terjaga. Metode yang digunakan bisa dengan mengurug garis pantai dan meninggikan atau dengan membuat perkuatan-perkuatan seperti breakwater atau pemecah gelombang sehingga bahaya abrasi air laut ke pulau bisa tereduksi secara signifikan. Dengan luasan yang tidak terlalu besar dan elevasi yang tidak terlalu tinggi, resiko tenggelamnya pulau-pulau tersebut sangat besar. Tidak adanya penghuni menambah tidak terawatnya pulau oleh usaha-usaha konservasi. Jumlah yang terlalu banyak dan jaraknya yang berjauhan baik satu dengan yang lain maupun dengan kota-kota besar terdekat adalah kendala yang mengakibatkan besarnya biaya pelaksanaan pekerjaan.
Alternatif ini bisa dimulai dari sekarang dan dikerjakan satu persatu terlebih dahulu. Karena sesuatu yang besar tidak akan tercapai tanpa dimulai dari yang kecil terlebih dahulu. Bukankah kita tidak ingin mendengar masyarakat Indonesia di perbatasan yang merasa lebih sejahtera dan lebih terayomi oleh negara lain. Sudah saatnya kita memperlakukan wilayah di garis terluar Negara sama pentingnya dengan wilayah yang ada di pusat kekuasaan dan sentra-sentra ekonomi.

Rabu, 15 April 2009

SAMBUT KEMARAU DATANG
(Implementasi Pembuatan Sumur Resapan)1


Sebentar lagi kita akan memasuki musim kemarau di tahun ini. Datangnya hujan yang intensitasnya semakin hari semakin sedikit dan tidak menentu menandakan sebentar lagi musim penghujan akan berakhir. Mari sambut datangnya kemarau dengan perubahan dan antisipasi yang berkaitan dengan ekosistem di sekitar kita.
Bagi para kontraktor (khususnya kontraktor di bidang bangunan keairan), musim kemarau merupakan waktu untuk mengerjakan proyek infrastruktur karena di musim ini hambatan dalam pekerjaan konstruksi yaitu datangnya hujan dan volume air di sungai yang besar sudah tidak ada. Begitu juga dengan kita, saatnya untuk membersihkan selokan rumah kita yang kotor oleh sampah dan sedimen. Pengerukan yang benar dan menyeluruh akan menjamin lancarnya air ketika datang musim penghujan. Saatnya juga perlu memikirkan untuk membangun sumur resapan di sekitar rumah. Mengapa sumur resapan…????
Sumur resapan adalah salah satu jenis sumur yang digunakan untuk usaha konservasi air tanah. Dengan adanya sumur resapan maka volume air yang masuk ke atap rumah atau halaman tidak langsung dibuang ke saluran drainase tetapi ditampung dulu sementara di sumur resapan. Penampungan sementara di sumur resapan akan meresapkan air ke dalam tanah yang pada akhirnya akan berfungsi sebagai recharge atau imbuhan air tanah di sekitarnya. Jika hanya satu sumur resapan saja yang ada di satu kota mungkin efek yang ditimbulkan tidak seberapa. Tapi bagaimana jika seluruh kota membuat sumur resapan..????maka akan semakin banyak volume air yang bias diresapkan dan menambah cadangan air tanah yang kita miliki. Sehingga akan mereduksi permasalahan penurunan muka air tanah yang selama ini kita keluhkan. Kualitas air tanah pun akan meningkat karena volume air tanah hasil peresapan yang diperoleh bisa menjadi pengencer bagi zat-zat pencemar air tanah. Manfaat yang lain jika air hujan mampu ditampung sementara dan diresapkan ke dalam tanah adalah mengurangi secara signifikan volume aliran permukaan yang masuk kedalam badan sungai dan saluran drainase yang berpotensi menyebabkan genangan dan bajir.
Pembuatan sumur resapan yang sesuai dengan kaidah konservasi seperti pembuatan dimensi yang sesuai dengan besarnya rumah kita, operasional yang memudahkan untuk proses perawatan, dan biaya yang seekonomis mungkin adalah usaha yang efektif dalam rangka pembuatan sumur resapan. Bukankah air adalah salah satu kebutuhan yang vital bagi kita. Bukankah terpenuhinya air bersih merupakan dambaan kita semuanya. Jadi jika memang mempunyai dana yang cukup, marilah mulai dari sekarang membuat sumur resapan di masing-masing rumah. Sudah saatnya kita peduli akan konservasi tanah dan air. Hasil yang akan didapatkan sungguh sangat besar walaupun tidak secepat yang dibayangkan.
1) Azwar Annas Kunaifi